Monday, December 17, 2018

Buat Siapa Bona Taon?

Pertanyaan sederhana seringkali memiliki jawaban yang sangat kompleks. Termasuk judul di atas, adalah pertanyaan kategori sederhana namun memiliki jawaban yang relatif kompleks.

Mengapa?
Karena keragaman yang ada jauh lebih banyak daripada satu kesamaan yang ada, yaitu kesamaan identitas sebagai pomparan Tuan Simare.

Jawaban sederhana yang dapat diberikan dengan cepat dan tidak salah adalah Bona Taon ini adalah untuk seluruh pomparan Tuan Simare sendiri.

Akan tetapi menjadi kompleks ketika kita masuk lebih detail kepada persiapan maupun saat pelaksanaannya. Di masa persiapannya, secara standard, Badan Pengurus Harian (BPH) Pusat Punguan Tuan Simare, Boru & Bere Se-Jabodetabek sudah menetapkan Panitia Bona Taon 2019. Berikut adalah susunan Panitia ringkas untuk Partangiangan Bona Taon 2019:

Ketua                   : Surung Simaremare, SH., MH
Wakil Ketua        : Posma Agus Simaremare
Sekretaris           : Drs. Buha Simaremare, MM
Wakil Sekretaris : Anthony Simaremare
Bendahara          : M. Simarmata
Wakil Bendahara: E. Tampubolon

Panitia inti di atas, dibantu berbagai seksi yang ada, harus mampu menyederhanakan semua ide, saran, dan kritik termasuk menyesuaikan berbagai sudut pandang dan ekspektasi (harapan) dari semua pomparan. Hal ini cukup besar tantangannya mengacu pada proses pengumpulan dana dan penyusunan bentuk acara. Panitia sangat fleksibel untuk merespon seluruh diskusi.  Panitia dengan sadar mengetahui keniscayaan untuk menyetujui semua ide yang ada. Oleh karena itu, panitia sangat berharap bahwa keputusan yang diambil secara musyawarah dapat dijalankan bersama-sama.

Dengan demikian, untuk menjawab pertanyaan dari judul tulisan ini, Partangiangan Bona Taon diadakan untuk seluruh pomparan Tuan Simare, Boru & Bere Se-Jabodetabek, tanpa terkecuali.

Sunday, November 18, 2018

Tema dan Subtema

Berangkat dari kesadaran untuk melestarikan budaya secara turun-temurun dan nilai kebersamaan sebagai keturunan Marga Simaremare, Punguan Pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek, sama seperti wilayah lainnya di seluruh dunia, berupaya untuk memberi manfaat secara spiritual, sosial, ekonomi, regulasi, teknologi, dan sadar lingkungan sekitar bagi semua pomparan

Secara spiritual dan sosial sudah terbentuk sejak awal bertumbuhnya leluhur Marga Simaremare bersama dengan dua saudara tertua, Ompu Sunggu dan Rajagukguk. Saat ini, manfaat spiritual dilandaskan pada ajaran Kristus, mengingat mayoritas pomparan menganut agama Kristen Protestan dan Katolik. Oleh karena itu, manfaat yang diperoleh diharapkan dapst meningkatkan kualitas religi para pomparan. Sedangkan manfaat sosial dicerminkan dari bentuk pengorganisasian Punguan tersebut sebagai organisasi nirlaba, cenderung mengutamakan konsep gotong-royong di berbagai aspek.

Berangkat dari dua manfaat dasar tersebut, seiring dengan perkembangan jaman dan kebutuhan pomparan yang sudah berkembang pesat dengan sebaran yang sangat luas di Indonesia bahkan dunia, manfaat punguan ber-evolusi dan meluas hingga manfaat ekonomi, regulasi, teknologi, dan lingkungan. Manfaat regulasi dan lingkungan diperoleh dari kesadaran seluruh pomparan bahwa Punguan adalah perkumpulan/persekutan yang independen sehingga tidak mengikat pomparan pada pilihan politik, denomasi gereja tertentu, ataupun kebijakan yang cenderung mengarah kepada kelompok dan golongan tertentu dan memelihara keragaman (diversity) dalam Punguan itu sendiri maupun lingkungan dimana pomparan berada. 

Manfaat ekonomi dari Punguan Pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek saat ini dilakukan dengan cara menempelkan diri pada Punguan Toga Aritonang se-Dunia. Realisasinya terlihat atas berdirinya Tugu Aritonang sejak tahun 2016 yang lalu di Bona Pasogit. Keberadaan Tugu tersebut, dengan pengembangan yang terus dilakukan hingga saat ini, akan mendukung program Pemerintah Republik Indonesia pada sektor Pariwisata, mengingat Tugu berada dalam lingkungan Danau Toba. Masyarakat sekitar diperkirakan akan memperoleh manfaat ekonomi dari keberadaan Tugu tersebut seiring bertambahnya wisatawan yang berkunjung dan membuka berbagai peluang usaha. Sejumlah ide lainnya, saat ini sudah dalam proses penjajakan mengingat adanya sejumlah regulasi kelembagaan di Indonesia yang harus dipenuhi. 

Gambar 3: Tugu Aritonang


Terakhir, manfaat teknologi baru mulai diperoleh sejak tahun 2017 lalu. Setelah Tugu Tuan Simare di Muara berdiri, para pomparan penggagas berdirinya Tugu tersebut sudah memanfaatkan media sosial untuk mensosialisasikan keberadaan Tugu. Meskipun masih relatif terbatas, manfaatnya telah dirasakan oleh para generasi muda pomparan Tuan Simare dimana saja. Seiring dengan kemajuan teknologi itu sendiri, pomparan Tuan Simare, khususnya Punguan Pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek juga melakukan hal yang sama, bahkan memperluas penggunaan media yang relefan untuk digunakan saat ini. Penyebaran informasi sudah mulai dilakukan secara terpusat dengan pengembangan blog. Hal ini menjadi cikal-bakal website yang sebelumnya ditangguhkan untuk sementara waktu. Manfaat komunikasi juga dirasakan lebih efisien melalui kemajuan teknologi mobile (smartphone).

Bercermin dari seluruh manfaat di atas, penempatan campur tangan TUHAN  sebagai yang utama untuk rencana Patangiangan Bona Taon Pomparan Tuan Simare tahun 2019, dan tujuan untuk memberi makna mendalam yang dapat dikerjakan semua pomparan, Panitia Partangiangan Bona Taon yang dibentuk oleh Badan Pengurus Harian Punguan (BPH) Tuan Simare se-Jabodetabek secara alot menentukan Tema dan Subtema acara Bona Taon yang berguna sebagai fondasi untuk masa yang akan datang.

Keberadaan pomparan Tuan Simare saat ini dibandingkan masa lalu sudah menunjukkan adanya kemajuan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Hal itu jelas terlihat nyata dalam berbagai aktifitas yang ada saat ini. Pomparan Tuan Simare sudah terlihat memiliki peran di berbagai level dari berbagai jenis kehidupan profesional maupun sosial (baik kehidupan modern maupun tradisional dan/atau kombinasi keduanya). Kita dapat dengan mudah mencari pomparan yang aktif berkecimpung dalam kegiatan Gereja. Kita dapat dengan mudah mencari pomparan dari level prajurit hingga jenderal di bidang pertahanan keamanan nasional. Kita dapat dengan mudah mencari pomparan dari level pegawai biasa hingga pejabat eselon di berbagai ragam departemen resmi pemerintahan, baik bidang hukum, keuangan, sosial, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Kita dapat dengan mudah mencari pomparan dari level staff hingga direksi di berbagai lembaga profesional besar atau kecil di mana saja. Kita dapat dengan mudah mencari pomparan di berbagai penjuru kota besar bahkan, dari level sosial terendah hingga mapan, termasuk metropolitan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) sekitarnya.

Kita patut bersyukur atas perkembangan tersebut. Akan tetapi, kita tahu bahwa perkembangan yang sudah ada sampai saat ini masih dapat kita kembangkan jauh lebih besar, lebih banyak, lebih tinggi, lebih maju, lebih berguna, lebih berkualitas lagi. Mari kita sepakati untuk menjadikan ini sebagai tujuan kita bersama, pomparan Tuan Simare.

Ada satu teori perang yang terkenal dari Sun Tzu mengatakan: "Kenali Dirimu, Kenali Musuhmu, dan Kenali Medan Perangmu". Untuk memfasilitasi ajakan di atas, menjadikan pomparan Tuan Simare lebih berkembang lagi secara kuantitas dan kualitas dari kondisi saat ini sebagai tujuan kita bersama, mari lebih dulu kita benar-benar mengenal diri kita sendiri. 

Jauh sebelum masa leluhur kita sendiri, sejatinya TUHAN, ALLAH kita, sudah lebih dahulu memberitahukan jalan atau cara yang paling baik dan pasti memberi hasil. Hal ini ditunjukkan dari kisah Abram, pada kitab Kejadian 12 tentang: " Abram dipanggil ALLAH". Kisah ini dimulai dengan perintah ALLAH kepada Abram untuk pergi ke negeri lain. ALLAH sudah memberitahu tujuanNYA ("membuat Abram menjadi bangsa yang besar"). Bersama itu ALLAH juga menyediakan janjiNYA ("memberkati Abram serta menjadikan nama Abram masyhur"). Akhirnya, ALLAH menyampaikan manfaat yang diperoleh Abram sendiri ("Abram menjadi berkat"). Proses di atas (Kejadian 12: 1 - 2) menunjukkan bagaimana TUHAN mewujudkan rencanaNYA, yaitu dengan memilih hambaNYA, dalam hal ini Abram. Setelah proses itu, kita tahu dengan sangat jelas saat ini Abram sudah memiliki jumlah keturunan seperti banyaknya pasir di pantai dan nama Abram masyhur. Proses keseluruhan atas hasil tersebut secara detail dijabarkan pada ayat-ayat selanjutnya.

Berkaca dari kisah tersebut, pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek, mari kita adopsi reaksi Abram merespon kisah dari Kejadian 12:2. Berangkat dari mau mengikut perintahNYA dan percaya bahwa tujuanNYA dan janjiNYA adalah yang terbaik, sehingga kita dapat beroleh hal yang sama dengan Abram, yaitu: "...engkau menjadi berkat". Oleh karena itu, Panitia Partangiangan Bona Taon untuk Tahun 2019 mengangkat Tema: "AKU akan Menjadikan Engkau Berkat bagi Semua Orang".

Kita semua ingin hal di atas dapat diperoleh semua pomparan secara bersama-sama. Tidak ada pengecualian dari keberagaman kondisi kita saat ini yang ada di Jabodetabek. Bahkan, tidak tertutup kemungkinanan jika diadopsi oleh seluruh pomparan se-dunia. Oleh karena itu, Panitia Partangiangan Bona Taon untuk Tahun 2019 merangkul kita semua dalam Subtema: " Satu Hati dan Persepsi di dalam Kebersamaan untuk Kemajuan Pomparan Tuan Simare".

Gambar 4: Tema dan Subtema
Partangiangan Bona Taon Pomparan Tuan Simare,
Boru & Bere Tahun 2019

Sudah saatnya kita pomparan Tuan Simare "bangkit" lebih besar lagi...!!!

Bersiaplahhh...!!! Menjadi berkat seperti Abram. 

Satu cara sederhana tanpa perdebatan bertele-tele: Adopsi respon Bapa Abram. Replikasi saja sudah cukup. Selebihnya, TUHAN memberkati kita semua dan damai sejahtera bagi seluruh pomparan Tuan Simare. Amin. 

Horas.Horass..Horasss...!!!

Waktu dan Tempat Bona Taon 2019

Andigan do Partangiangan Bona Taon ta i?
Sejatinya, berangkat dari nama "Bona Taon" akan terbersit dalam pikiran setiap orang bahwa waktu pelaksanaannya akan dilakukan pada awal setiap tahun. Hal itu sejalan dengan pengertian harfiah Bona Taon dalam Bahasa Indonesia adalah Awal Tahun. Akan tetapi, bukan Batak namanya jika kita sangat kaku terhadap pengertian harfiah itu saja.

Aek godang tu aek laut,
dos ni roha sibahen na saut.

Balintang ma pagabe tumandangkon sitandoan
Arinta ma gabe molo marsipaoloan

Sahat-sahat ni soluma sahat tu bontean,
Sahat ma hita mar- Bona Taon,
Sahat tu parhorasan.

Secara khusus, Tuan Simare se-Jabodetabek dengan sebaran 15 wilayah, melakukan Partangiangan Bona Taon setiap dua tahun sekali. Satu hal utama yang dipertimbangkan adalah memberi kesempatan kepada masing-masing wilayah untuk  melakukannya secara mandiri. Dengan demikian, Partangiangan Bona Taon pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek akan selalu dilakukan pada tahun ganjil. Selebihnya, masing-masing wilayah dapat melakukan hal demikian pada tahun genap.

Sudah menjadi nilai yang sangat mendasar bagi kita dari para leluhur bahwa semua keputusan dan kesepakatan adalah berlandaskan musyawarah. Hal itu yang memicu semua rencana dapat berjalan baik. Mari kita setarakan hati dan pikiran kita untuk rencana Bona Taon 2019 ini. "...dos ni roha sibahen na saut".

Bukan hal mudah untuk beroleh mufakat, dimana kuantitas kita pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek saat ini relatif besar yang tersebar dalam 15 wilayah. Sudah sangat banyak pomparan yang memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mewujudkan acara tersebut dengan baik. Oleh karena itu, Badan Pengurus Harian (BPH) Punguan Tuan Simare se-Jabodetabek menunjuk perwakilan untuk menanggungjawabi hal tersebut melalui pembentukan Panitia Bona Taon 2019. Kerendahan hati seluruh pomparan berangkat dari umpama "dos ni roha sibahen saut" membuahkan hasil diskusi yang seia-sekata untuk dijalankan bersama-sama. "...arinta ma gabe molo marsipaoloan".

Selebihnya, bersandarkan pada kasih TUHAN saja sekiranya sikap dos ni roha dan marsipaoloan dapat terbentuk sepanjang proses persiapan hingga saatnya nanti "Partangiangan Bona Taon: Pomparan Tuan Simare, Boru & Bere se-Jabodetabek 2019" dapat berjalan baik. Besar harapan berkat TUHAN juga sebagai buah yang akan kita peroleh menjadi marga yang besar dan mahsyur untuk menjadi berkat. Mari kita mulai dengan menjadi berkat bagi kita sesama pomparan"Ise be na mangurupi hita molo so hita".

" AKU akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,
dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur,
dan engkau akan menjadi berkat."
= Kejadian 12 : 2 =

Partangiangan Bona Taon sangat jelas menunjukkan penempatan peran TUHAN sebagai yang utama. Secara harfiah, "Partangiangan" dipilih sebagai model utama acara tersebut yang menggambarkan hubungan vertikal antara semua pomparan sebagai hamba/ciptaan Sang Pencipta, TUHAN Yang Maha Esa. Hubungan vertikal tersebut dapat dicerminkan melalui kisah Abram pada kitab Kejadian 12:2. Demikian halnya diharapkan bagi pomparan Tuan Simare dapat menjadi berkat sebagai refleksi Abram untuk setia kepada TUHAN dan menjadi berkat bagi sesama dalam koridor horizontal, yakni hubungan sesama manusia, setidaknya di dalam lingkup yang relatif lebih kecil, yaitu sesama pomparan Tuan Simare. Oleh karena itu, Thema untuk Partangiangan Bona Taon: Pomparan Tuan Simare, Boru & Bere se-Jabodetabek tahun 2019 adalah "AKU akan Menjadikan Engkau Berkat bagi Semua Orang".

Mari kita jaga bersama-sama hingga saatnya "...sahat ma hita mar-Bona Taon 2019" pada hari Minggu, tanggal 7 April 2019 bertempat di Graha Delima Bekasi.

Gambar2: Tugu Tuan Simare

Monday, November 5, 2018

Mari Kita Sukseskan Bona Taon 2019

Punguan Tuan Simare se-Jabodetabek kembali akan melanjutkan tradisi ucapan syukur secara bersama-sama dengan seluruh keturunan (pomparan) Tuan Simare se-Jabodetabek, tanpa terkecuali. 

Tradisi ini merupakan satu nilai yang berasal dari tuntutan kebersamaan di bona pasogit. Generasi awal Tuan Simare mulai tumbuh dan berkembang sebagai anak bungsu dari Toga Aritonang. Bersama-sama dengan dua pomparan pertama dari Toga Aritonang, yaitu Ompusunggu dan Rajagukguk, pomparan Tuan Simare berkembang dari satu kampung hingga saat ini menyebar di berbagai belahan dunia. Berangkat dari sebuah kampung kecil dan bertahan hidup dari segala bahan yang disediakan oleh alam, melahirkan kebersamaan sebagai satu kunci untuk berhasil melalui segala rintangan yang muncul. Nilai ini terus melekat dalam setiap pribadi pomparan Tuan Simare dan dibawa ke berbagai penjuru dunia dalam satu kesamaan identitas. Sebuah identitas yang dikenal oleh berbagai pihak sebagai keluarga besar marga Simaremare.

Perubahan dan perkembangan zaman tidak cukup membuat nilai tersebut hilang. Satu buah yang sangat berharga dari para leluhur, dimana zamannya masih sangat tertinggal dibandingkan saat ini, mampu menelurkan sebuah budaya yang baik. Bahkan, budaya untuk berkumpul secara bersama-sama saat ini berlangsung dalam sebaran yang relatif luas. Secara berkala dan rutin, semua pomparan sepakat untuk berkumpul dengan tujuan utama adalah menjaga silaturahmi yang berdiri atas dasar kasih sesama keluarga besar Simaremare. Semua itu dapat terjaga dengan baik, dan menyempurnakan budaya ini adalah bernilai, karena dikehendaki oleh Sang Pencipta sebagai buah dari dasar yang digunakan, yaitu Kasih. Hal ini terlihat dari keberadaan acara ibadah setiap saat pomparan berkumpul bersama sejak dulu kala leluhur mulai mengenal TUHAN hingga saat ini.

"Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-KU, 
disitu AKU ada di tengah-tengah mereka." 
- Matius 18:20 -

Kondisi tersebut melahirkan kebiasaan baik bagi para pomparan sehingga setiap perkumpulan yang dilakukan, sekecil apapun perkumpulan tersebut, akan diwarnai dengan rasa ucapan syukur. Tradisi untuk saling mendukung dalam suka dan duka dengan kebersamaan yang bernilai atas dasar Kasih yang dikehendaki oleh TUHAN menjadi wujud nyata apresiasi para pomparan kepada para leluhur di masa lampau.

Demikian halnya juga dilakukan oleh para pomparan yang berdomisili di area Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Secara geografis, area tersebut relatif luas sehingga ada pembagian area menjadi 15 wilayah untuk kepentingan berkumpul bersama secara rutin dan berkala. Sementara itu, untuk mewujudkan kebersamaan pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek secara utuh, tradisi untuk saling mendukung dalam suka dan duka dengan kebersamaan yang bernilai atas dasar Kasih yang dikehendaki oleh TUHAN dilakukan dengan memanfaatkan momen awal tahun baru. Di samping memelihara dan menjalankan nilai yang ada, pomparan secara bersama-sama mengucap syukur memasuki setiap tahun yang baru dengan harapan besar untuk setiap tahun ke depannya. Oleh karena itu, momen ini dikenal dengan nama kegiatan "Partangiangan Bona Taon: Pomparan Tuan Simare, Boru & Bere se-Jabodetabek".

Awal tahun 2019 menjadi momen berikutnya bagi seluruh pomparan Tuan Simare se-Jabodetabek melaksanakan kegiatan Bona Taon. Ukuran kegiatan relatif besar berdasarkan sebaran pomparan area Jabodetabek mencapai 15 wilayah sudah mencapai ribuan jiwa. Sehingga diperlukan sebuah kepanitiaan khusus yang bertanggung jawab hingga berlangsungnya kegiatan Bona Taon dengan baik. Mengingat hal tersebut, dibutuhkan kerjasama dari semua pomparan untuk terlibat secara langsung. Mari kita sukseskan "Partangiangan Bona Taon: Pomparan Tuan Simare, Boru & Bere se-Jabodetabek Tahun 2019"

Selebihnya, semoga TUHAN memberkati seluruh rencana hingga pelaksanaannya akan berjalan dengan baik. 

Gambar1: Beta Hita Mar-Bona Taon 2019